Friday 25 October 2013

Secawan kopi dan ingatan


Saat aku menaipkan ini aku sedang melayan lagu lagu M Nasir.
Dari dulu lagu lagu beliau tidak pernah gagal pada kuping telinga aku.

. . .

Malam ini aku sedang dengan hirupan secawan kopi pekat. Aku kira sudah lama jugak aku tidak meneguk secawan kopi pekat. Kopi. Ingatanku tertangkap pada arwah atok dan nenek aku.Selepas pemergian bondaku tercinta, aku berpindah ke rumah pusaka arwah atok dan nenek aku sampailah sekarang ini. Cuma sekarang ini aku sudah dewasa dan sudah bisa menentukan hala tuju sendiri walaupun terpaksa ingkar dengan keputusan mak cik aku. (gelak) 
Oh, hampir setiap pagi aku akan membancuh secangkir kopi panas yang pekat untuk mereka berdua sepanjang hayat mereka. Kadang-kadang kalau kekurangan gula salah seorang dari mereka ''Ida,ini bukan kopi.Pahit.Mana manisnya?'' (ketawa) lucu juga kadang-kadang.Rindu juga dengan mereka. 
Sewaktu arwah nenek aku jatuh sakit angkara stroke separuh daripada badannya lumpuh. Dan aku memulai tugas-tugas sebagai cucu perempuan yang akan menjaga dia sepanjang dia jatuh sakit. Dari makan minum, pakaian, mandi, semuanya aku uruskan berdua dengan mak cik aku selama lima tahun dia terlantar sakit. Tiap kali aku menyuap bubur ke mulutnya dia dengan tepat memandang aku dengan tetesan air mata jernih di pipi. (aku buat relak kool walhal sayu)
Macam-macam juga karenah dia sepanjang dalam keadaan sakit. Kami tidur sebilik supaya mudah untuk dia mengejutkan aku kalau kalau dia tidak selesa dengan lampin tuanya. Pernah satu malam, keesokan harinya aku bakal mengambil peperiksaan SPM dan malamnya itu dia berperangai aneh. Aku yang sedang tidur lena terkejut dengan hentakan meja yang kuat. Rupanya ada sesuatu yg dia mau bilang tapi tidak dapat aku mentafsir. Malam itu aku membancuhnya kopi pekat tapi kurang manis mungkin kerana dia ingin sekali. Aku dengan nada sedikit besar ''Nek,tidurlah esok sa mau exam ni.Doakan ya.'' sambil aku mengusap rambutnya yang memutih.

Entah.Secawan kopi ini mengingatkan aku dengan arwah nenek aku.Sayangnya pemergian dia bukan di hadapan mata aku. Terkilan. Jarang sekali aku keluar rumah berliburan dengan teman teman, pantas sebelum aku keluar rumah dia menggenggam erat jariku. Aku bilang ini yang terakhirnya ''Nek,sa keluar dulu.Nanti sebelum maghrib sa pulang ya.'' seperti biasa aku mengusap rambutnya yang memutih. Bezanya itu yang terakhir. Aku pulang dengan perasaan kosong yang aku sendiri sukar khabarkan. Mak cik aku terus memeluk tubuh sayurku. Aku tanpa tangisan atau tetesan air mata cuma memandang wajah pucatnya. Sejuk jemarinya. Sayu.

Doaku tidak pernah putus buat kalian.
Jujur aku rindu.
. . .
Nek.Hari ini sa sudah 23 tahun. Dulu pernah nenek bilang ''Nanti sudah cewek pandai pandai jaga diri.Jangan kasi sama laki laki.'' (ketawa) aku cuma menggeleng. Maklum maseh muda untuk memikirkan hal hal negatif. Hmmmm...

. . . 

Entah.

Wednesday 23 October 2013

#AJLEV


Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.PukimakPukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.Pukimak.


Arsonist Jalan Labrooy (Extended Version) #AJLEV
Halaman 33-34
Riduan A.Dullah



kadang kadang kawan cuma sebentar


Teman sahutlah bicaraku

Kemana kalian saat aku memerlukan?

Mengapa biar aku tentang hadap semua ini sendirian?

Ya Tuhan.

Aku merayu pada sebuah kekuatan.

Walau yang mengisi hidup ini hanyalah kepahitan.


Konfesi #ii


Kehilangan itu mengajarkan aku bahawa tidak ada yang kekal melainkan Dia.




Bagan Lalang, Sepang.




Tuesday 22 October 2013

Terjaga




5.30 pagi

Dan aku mulai kepikiran hal hal suara jalanan
     yang picisan pada kuping kuping sang tirani.



Perempuan Rebel


Malam ini aku tidak bisa tidur
Bukan kerana orang ngomong anjing gonggong
Tapi kerana aku sedang memikirkan hal hal Revolusi.

. . .

Aku kepikiran bagaimana tubuh sekecil ini
bisa bangkit menyatakan suara untuk sebuah revolusi 
dihadapan nanti

Aku kepikiran bagaimana seorang aku yang biasa ini
bisa mematikan ucap kalimat dari opera opera tirani
dihadapan nanti

Ah!
Mengarut.
Ambil cermin pandang semua sisi.
Lalu berkatalah ''kau itu cuma perempuan rebel dan bukan seorang revolusionis!''
Mana mungkin!


. . .

*Sedang dengar lagu Marsinah-Marjinal*



Shah Alam 
22102013




Foto ini diambil sewaktu aku kusyuk mendengar kalimat kalimat padu dari seorang 'dia' DSAI. 
Blackout 505,Padang Merbok Kuala Lumpur.
Juli, 2013.



Skinny Love



Kau adalah perihal ingatanku 

   yang sukar untuk diluputkan.

Sayang.



Apartment Baiduri,Shah Alam.
21102013



Monday 21 October 2013

Sayang



Tidak dapat aku menduga kau itu adalah yang aku mau-kan

Sejak pertama kali aku membaca sajak-sajakmu sedari dulu

Sehinggalah Tuhan ciptakan pertemuan buat kita.

Minimal saat pertama aku mau bilang sayang

tepat ke anak matamu

Tapi nyata aku hanya malu pada keterangan sendiri


Dan sekarang sudah menginjaki masa masa lalu

Penyesalanku adalah 'kenapa' walhal

Jawabannya adalah aku dan bukan kamu sayang

Maaf kau itu ingatanku paling bebal untuk di usir.


Dan ya antara angin malam yang menyapa tubuhku

Kamu adalah yang paling menusuk masuk kedalam kausa jiwaku.



Shah Alam
21102013


Begini



Malam ini aku sedang mendengar alunan muzik;Serenade

sambil pikiranku ke arahmu.

Jariku berdetak detak di atas meja dan menulis ini.

Barangkali kau sudah beralih paksi dan aku masih begini

Tetap terus duduk menunggu tanpa ucap khabar

Brangkali juga aku yang selesa seperti ini.

Jadi yang mana satu sekarang?






. . .





Sebelum kabus pagi mulai menyeringai sosok manusia
Izinkan dia berbicara bahasa yang mungkin malam bisa mengerti.

Sunday 20 October 2013

Selamat Hari Tambah Usia Ida!


Selamat hari tambah usia Ida.
Selamat menjadi orang dewasa.
Selamat juga menjadi perempuan yang tabah menerima takdir takdir Tuhan dihadapan.


...


Hari ini hari kelahiran aku yang ke 23. Alhamdulillah. Tuhan maseh sudi pinjamkan nyawa dan jasad ini.
Terima kaseh Ya Tuhan. Alhamdulillah untuk adik beradik aku yang sentiasa menyokong setiap apa yang aku perjuangkan. Syukur Tuhan kirimkan kepercayaan buat mereka untuk satu satunya adik dan kakak perempuan mereka. Alhamdulillah. Aku maseh punya teman yang juga sama perjuangan. Maseh berterus menjadi teman.

Dan untuk yang aku selalu cinta sayang dalam senyap senyap walaupun kau tahu sebenarnya.
Tak banyak yang aku mau ulaskan.
Cukup kau sekadar ingat.


...

Momen momen celaka!

Dulu.Sewaktu hari lahir aku, arwah ibu tak pernah lupa untuk menyambut hari kelaharan aku. Ada saja acara acara yang dia lakukan. Samada kecil-kecilan atau besar-besaran. Dia tidak pernah lupa. Minimal makan makan enak di rumah, jika dia punya duit yang lebih dia merayakan hari lahir aku di luar yang ya mungkin spesial baginya. Tapi aku tak pernah meminta sebarang pemberian dari dia. Tidak sama sekali.Aku tahu bebanan dia sebagai Ibu tunggal ketika kami adik beradik dirundum masalah akibat rampasan harta. Dan sampai sekarang aku sukar utk menerima semuanya. Tapi ibu pesan ''Tuhan pasti balas.Doa jangan lepas.''

Hmmm..oh ya, terakhir dia bikin kek spesial buatan dia sewaktu aku sudah mencecah akhil baligh. Jujur aku katakan ibu memang pintar mwmasak masakan western, kuih muih, kek dan macam macam. Apa saja dia bisa selagi boleh menampung hidup kami ketika itu. Maklum seorang ibu tunggal hidup baru kematian suami dengan lekas jemari rakus merenggut segala yang ada. Namun dia tetap berusaha buat anak-anaknya bahagia seperti anak-anak lain.Itulah kali terakhir. Kek Lapis hari lahir aku. Sumpah itulah kek yang paling sedap pada anak tekak. Dan aku akui makanlah kek semahal mana pun tidak pernah aku habiskan seperti aku menghabiskan kek lapis terakhir ibu 10 tahun yang lepas. Entah.

Malam ini tiada lain dalam ingatanku. Ibu dan peristiwa paling jelik dalam hidup aku.


...


Selepas pemergian ayah kemudian rampasan harta diusir keluar rumah sendiri berpindah ke kampung ibu sakit lalu meninggal. FUCK! Serius,aku sampai sekarang tak boleh terima. Jujur aku katakan disini.
Tapi Tuhan.Apalah daya aku dan kami. Suara kami langsung tidak kedengaran.

Ah cukuplah.

Semoga jalanku baik baik saja di hadapan.
Inshaa Allah.
Amin Ya Rabb.


20102013
Shah Alam


Wednesday 16 October 2013

Tuhan berikanlah aku cinta


Subuh lekas mendingin

Bersama bayu mengirim lamaran;keresahan

Hatiku mulai kesepian

Kekosongan yang mungkin tiada jawaban


Aku tampil dengan wajah kesuraman

Jiwa kerencaman

Akal kelayuan

Bersama linangan linangan


. . .

Bagaimana bisa aku huraikan satu persatu perasaan

kalau semuanya tinggal harapan?

Setangkup doa aku titipkan

Moga Tuhan dengar setiap rintihan.






16102013


Tuhan berikanlah aku cinta


Subuh lekas mendingin

Bersama bayu mengirim lamaran;keresahan

Hatiku mulai kesepian

Kekosongan yang mungkin tiada jawaban


Aku tampil dengan wajah kesuraman

Jiwa kerencaman

Akal kelayuan

Bersama linangan linangan



Kenapa setiap yang aku hadap semuanya menjadi tentangan?

Apakah ini semua menjadi halangan?

Dan

Bagaimana pula bisa aku huraikan satu persatu perasaan

kalau semuanya tinggal harapan?



Tuhan berikanlah aku cinta. . .


Kamar Sepi
16102013

Tuhan berikanlah aku cinta


Subuh lekas mendingin

Bersama bayu mengirim lamaran;keresahan

Hatiku mulai kesepian

Kekosongan yang mungkin tiada jawaban


Aku tampil dengan wajah kesuraman

Jiwa kerencaman

Akal kelayuan

Bersama linangan linangan



Kenapa setiap yang aku hadap semuanya menjadi tentangan?

Apakah ini semua menjadi halangan?

Dan

Bagaimana pula bisa aku huraikan satu persatu perasaan

kalau semuanya tinggal harapan?



Tuhan berikanlah aku cinta. . .


Kamar Sepi
16102013

Tuesday 15 October 2013

Ibu...


Rindu mengalir kian deras
kini menghampiri lantai hatiku yang kesepian.
Kemana akan aku bawa rindu ini?
Bagaimana bisa aku khabarkan
kalau frasa rindu ini sukar untuk ditafsirkan?
Namun
Ibu...
Tetaplah figurmu menjadi utuh dalam ingatanku
dan tetaplah kau menjadi wanita paling signifikan dalam hidupku
Moga damailah disana disisi Tuhanmu.

Puchong
15102013

p/s: Malam raya begini tiada lain dalam ingatanku selain seorang ibu.Ya seorang ibu.Selamat hari raya Ibu. :'(



Monday 14 October 2013

Perempuan Bunian




Persis dari kayangan turunnya jelmaan
Membawa perkhabaran yang entah
Terkesima sunti usai sekilas
Dari bayangan sedang menatap wajah.

Jasad wangi seperti haruman sorga
Alis wajahnya penuh jelita
Rambut panjang mengurai menyisir tanah
Namun bahasanya sukar ditafsirkan.

Aneh ya...
Beberapa purnama sudah berlalu
Tetap terus dia gentayangan
Pada senja yang kemalapan;malar.




#PSP Shah Alam



Sunday 13 October 2013

Entah


Semalaman jiwanya gundah gulana
Kepikiran apa yang dia sendiri entahkan
Sosok sosok misteri berlintas di kotak ingatan
Seperti kepulan asap asap sigar yang dihembus hilang.
Dia seperti tidak bisa meneka kerana malam amatlah pekat
Kesepian dan kesendirian yang sedang mengikat
Terpasung dia di antaranya
Nah!
Entahkan angin
Entahkan awan
Entahkan hujan
Entahkan bulan
Entah

Shah Alam
13102013


Wednesday 9 October 2013

1:35am Cukup!


Hujan

Dan aku memikirkanmu saat hujan renyai begini
bersama angin yang cuba menyisir helain rambutku.

Cukuplah ingatanku buat kau saat ini
biar tanpa mata kita bertentangan atau tangan kita berpegangan.


Shah Alam
1.35 am

Tuesday 8 October 2013

Sebenarnya saya mau pulang!


Tapi dalam masa yang sama saya mau mengelak dari kenangan kenangan.
Saya mau mengelak dari manusia manusia hipokrit bersosok binatang.
Sebab itu bila ditanya paksa untuk pulang saya sedaya upaya bilang ini ''Tunggulah dulu.'' 
Tunggulah sampai saya boleh belajar dan didik jiwa rabak saya ini untuk menerima takdir Tuhan.
Dan percaya kalau akhirnya Tuhan akan balas perbuatan keji mereka disana dan saya boleh minta tebus di akhirat nanti.
Bencilah begini!
Cis!

Monday 7 October 2013

From Muslim To Muslims


Di sana negri kinanah tinggalan para anbiya
Namun tanahnya memerah pekat
dari jiwa-jiwa syahid dan syahidah

Aku melihat saudaraku syahid bersama peluru menembus tikam
jasad bertubi-tubi
Aku mendengar sayup-sayup tangisan menyaksi
peristiwa tragis kematian penuh suci

Hari ini
Sungaimu Nil menjadi saksi
pengabdian kental kekejaman tirani
Ada yang bersujud menuntut berani
Ada yang hilang jasad tak terkebumi
Ada pula yang melutut merangkak
untuk sebuah demokrasi dari fajar pagi

Namun
Rakus nafsumu wahai Israel
Tumpahan darah dari jenazah
angkara angkuhnya birahimu laknatullah!

''Hasbunallah Wanikmal Wakiel''

Saudaraku
Izinkan kami menjadi pejuang setangkup doa
untuk sebuah tadah
Mengangkat meminta Tuhan makbulkan doa-doa
buat kamu ya Syahid dan Syahidah


Shah Alam-KLCC #FlashmobGSE

Wednesday 2 October 2013

Opera Pura Pura



Aku mahu berpura-pura
Untuk

    coba tersenyum
    coba ketawa
    coba menangis
    coba bahagia
    coba tenang
    coba apa apa saja

Selagi aku maseh bisa berpura-pura
Mari sarung pakaikan aku maskaret
Jadikan aku manusia paling gah bertopeng untuk sebuah
opera pura pura

Walaupun hanya sebentar cuma

Shah Alam



p/s : terima kaseh buat abang aku..dia yang melukiskan aku ini seperti yang aku maukan.




Confession



Alhamdulillah. Seminggu selepas aku tamat praktikum aku sudah mendapat pekerjaan. Syukur. Baru kemarin aku dipanggil untuk sesi interview untuk jawatan Human Resource Executive nah tadi juga aku mendapat panggilan yang aku berjaya. Berjaya mendapat pekerjaan. Berjaya sesi seleksi. Alhamdulillah.

Selepas mendapat khabar gembira ini aku mulai kepikiran sendirian. Aku duduk di beranda rumah. Memerhati langit yang berwajah muram.Kusam.Hatiku mulai membentak keresahan,kepiluan.Kepada siapa akan aku khabarkan berita gembira ini?Seharusnya ya kepada kedua orang tua aku.Tapi,ya.Hmmm...Aku terus merenungi awan yang kelihatan semakin menggelap.

Perkara seperti ini sudah terlalu biasa aku hadapi.Semenjak aku kecil lagi.Semenjak aku masih di bangku sekolah setiap kali mendapat keputusan yang bagus aku akan mencari ruang untuk diri sendiri.Lari dari semua.Kepiluan hati yang ya siapa yang bisa tahan.Aku kerap mendapat keputusan yang bagus dari sekolah rendah dan menengah.Seharusnya orang tua aku bangga melihat pencapaian satu satu nya anak perempuannya ini.

Tapi....ya. Aku tidak mengharapkan siapa siapa untuk aku kongsikan perasaan ini.Mungkin kerana sudah terlalu biasa.Tapi tetap di hati kecil aku menangis.Aku mau mereka tahu.Aku mau mereka ada.Cukup itu.
Tapi yaa....

Dan ya sampai bila bila mereka tetap tidak disisi.Dan seharusnya perkara ini aku bisa atasi sejak dari pemergian mereka.Tapi aku gagal menerima takdir Tuhan.GAGAL!

Tapi tetap juga aku didik jiwa aku bahawa tidak ada yang kekal di dunia ini.Tidak ada.


Aku mahu bersetuju;Malam



Malam

Aku lintasi lagi cahya cahya bergenangan kenangan
Aku renungi kembali kisah kisah yang terakamkan
Aku hidupkan lagi malam malam keresahan

Malam

Aku mahu bersetuju dengan Tuhan
Aku mahu bersetuju bahwa aku harus menerima segala macam tentangan
Dihadapanku satu kanvas kehidupan yang terlalu kosong polos

Aku ingin melukiskan semua yang indah indah
Namun  jemariku gagal menari bersama warna warna ceria
Dia sudah tidak mampu untuk menari lukis warna warna
Apa lagi menconteng conteng setiapnya

Sudah terlalu sarat ia dengan penderitaan kekosongan jiwa
Mana mungkin ia mampu melukis conteng bersama warna warna
Andai aku bisa aku mahu bersetuju dengan semuanya
Maka ajarkan aku bagaimana memulai conteng warna warna
Ajarkan aku.

Malam.

Shah Alam


Tuesday 1 October 2013

Yakinlah Sayang



Biarkan malam terus berganti
  namun cintaku padamu takkan pernah berhenti.

Kerana kau fokusku
  yang aku mau selalu.

Yakinlah sayang.


Shah Alam